Kamis, 25 Mei 2017

8th Jogja Travel Mart (JTM) 2017, an Amazing Event! (Part I)



Merapi Volcano Tour, salah satu destinasi utama di Yogyakarta 

 “I knew about JTM some years ago and thanks to the Lord finally I was participated as an official guide for serving delegates from Singapore, Malaysia, and Vietnam in Yogyakarta Special Region at 15th – 19th May 2017. It was an honor for me. There are more than 140 buyers from Europe, Southeast Asia, South Asia, East Asia, and even America were participated this amazing event, once a year event!. 
Yeah, Yogyakarta has everything for tourism (ancient temples like Borobudur – Prambanan – Ratu Boko, palaces (Kraton), museums, beaches (white sand and black sand), caves (tubing and exploring), rivers, adrenaline attractions like Pantai Timang – Paragliding Parangtritis – Tubing Kalisuci – Goa Jomblang, volcano (Merapi), lake, waterfalls, ancient volcano (Nglanggeran), forests, shopping, cuisines, and cultural attractions)”. 

Saya selalu yakin bahwa yang namanya rizki itu Tuhan yang mengatur. Manusia diwajibkan untuk terus berdoa dan berusaha dengan gigih serta ulet. Maka setelah itu, pasrahkan semua kepada Tuhan. Sebenarnya awal mula saya mendapatkan tawaran job sebagai pemandu atau guide di acara ini tidaklah disengaja. Seorang guide senior Bahasa Inggris mengirimkan pesan kepada saya, apakah saya masih available?

Karena memang saya belum ada tawaran job lain, maka tawaran ini pun saya terima dengan senang hati. Setelah saling bertukar pesan dengan salah satu panitia, maka secara positif saya akan menjadi guide untuk melayani tamu-tamu dari Kemenpar (Kementerian Pariwisata) pada perhelatan spesial tersebut. Bagi saya pribadi, ini adalah pengalaman yang baru selama hampir 4 tahun menjadi guide professional

Untuk sekedar info bagi teman-teman semua, bahwa profesi guide profesional yang bersertifikat dan berlisensi itu ada beberapa tingkatan seperti Spesial Guide, City Tour Guide dan General Tour Guide. Masing-masing tingkatan tersebut memiliki job deskripsi yang berbeda-beda. Jangan disamakan dengan orang yang mengaku-ngaku sebagai “guide” tanpa bisa menunjukkan bukti lisensi. Lisensi adalah nyawa bagi seorang guide. Semoga dengan penjelasan singkat ini, teman-teman bisa memahami sedikit dunia kepemanduan. 

Karena ada lebih dari 140 delegasi dari berbagai negara, maka tentu saja diperlukan banyak guide. Ada guide khusus yang melayani tamu delegasi dari Thailand, India, dan lain-lain. Hari pertama dari pagi sampai sore saya wira-wiri bandara Adisucipto – Sahid Jaya Hotel (untuk registrasi) – Hotel Eastparc, karena memang tamu-tamu delegasi yang saya layani menginap di Hotel Eastparc namun jadwal kedatangan mereka ke Yogyakarta dalam 1 hari berbeda-beda. 
Spesial Dinner dan "Opening Ceremony"

Wira-wiri dari pagi sampai sore itu capek cuy! Tetapi inilah bagian pekerjaan yang harus dilalui. Semua pekerjaan itu tidak akan terasa terlalu capek jika dilaksanakan dengan ketulusan hati. Kemudian pada malam hari ada spesial dinner dan “opening performance” yang wow! Spektakuler cuy! Apalagi lokasinya di Bangsal Kepatihan yang notabene masih satu area dengan Kantor Gubernur DIY. Bagi saya ini “unforgettable moment”. Kalau tidak mengikuti acara-acara khusus, mana boleh sembarang orang memasuki Bangsal Kepatihan? 

Saya amati setiap delegasi terpukau dengan segala pertunjukan yang ada, khususnya tari-tarian khas Gaya Yogyakarta dengan sentuhan gaya kontemporer dan lighting yang memukau. Tidak sedikit penonton yang berkali-kali memberikan “applause”. Makan malamnya pun juara, kelas internasional! Sungguh pihak penyelenggara sangat-sangat serius menjamu setiap delegasi yang hadir. Tamu-tamu delegasi yang saya bawa mengakui bahwa Jogja Travel Mart (JTM) 2017 ini merupakan yang terbaik dibandingkan dengan perhelatan-perhelatan sebelumnya.
Borobudur adalah ikon wisata untuk destinasi Joglosemar (Jogja - Solo - Semarang)

          Saya pribadi mengamati pemerintahan Jokowi – JK sangat serius menggenjot pariwisata Indonesia agar terus berkembang. Pemerintah memberikan tugas kepada Kemenpar untuk menarik 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019 dengan fokus destinasi wisata di 10 Destinasi Prioritas atau 10 Bali Baru (Borobudur, Danau Toba, Morotai, Bromo, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Mandalika, Labuan Bajo, dan Wakatobi). Untuk tahun 2017 ini, target Kemenpar adalah 15 juta wisatawan asing untuk seluruh destinasi yang ada di Indonesia. 

Tahukah teman-teman, bahwa pencapaian nilai investasi pariwisata Indonesia hingga bulan Mei 2017 ini sudah mencapai USD 525 juta, terjadi peningkatan 2x lipat dibandingkan realisasi pada tahun 2016 dibulan yang sama. Super cool!. Dan, untuk peringkat destinasi wisata Indonesia di dunia saat ini berada diurutan 42. Maka dari itu, untuk tahun 2017 Kemenpar memiliki target agar peringkat Indonesia berada di ranking 30.
Sedangkan untuk wisata muslim sendiri, Indonesia sekarang berada diperingkat ketiga dunia versi Indeks Wisata Muslim Global (GMTI) Mastercard-Crescent Rating 2017. Suatu prestasi yang membanggakan! Saya sendiri sebagai pelaku wisata dan ujung tombak pariwisata Indonesia ikut bangga.
 
Candi Sewu, salah satu candi penting yang berada di kawasan Prambanan

Perhelatan seperti Jogja Travel Mart (JTM) ini memang harus terus diadakan setiap tahun untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Yogyakarta. Dengan event seperti ini, para pemilik Travel Agent asing akan mendapatkan sesuatu yang baru setiap tahunnya tentang destinasi-destinasi baru yang lagi “hits” di Jogja. Kemudian pada akhirnya, mereka akan membuat paket wisata khusus yang bisa ditawarkan kepada klien mereka. 

Tidak ada komentar:

Entri yang Diunggulkan

Kawah Ijen

(A volcano with green lake, sulfur mining, blue fire, and amazing trekking route) If you are reading my articles, you will ge...