TRAVELING BARENG TRINITY TRAVELER (1)
Bersama Kak Idola di Goa Jomblang Yogyakarta
Ini adalah memori paling berkesan yang saya miliki di tahun 2019. Orang biasa, guide biasa seperti saya, mendapatkan kehormatan luar biasa untuk memandu tamu spesial dari Jakarta. Ini adalah kisah kami bertiga. Saya, Trinity Traveler https://naked-traveler.com/ , dan Zara Meliala (Personal Assistant Trinity) . Saat itu, hari Rabu tanggal 26 Juni 2019 di Yogyakarta, rasanya bagaikan petir di siang bolong! Kaget Cuy!
Tak ada angin maupun hujan, tiba-tiba ada DM (Direct Message) di akun Instagram saya. Wow! Ternyata Kak Idola, Trinity “The Naked Traveler” alias Trinity Traveler yang kondang itu, guys. Kak Trin mau traveling ke Yogyakarta dan saya harus menjadi pemandu wisatanya! What? Apakah ini mimpi? Dari sekian banyaknya network yang Kak Trin miliki, kenapa saya yang dipilih?
Mungkin, inilah yang disebut dengan takdir. Saya juga percaya dengan Hukum Karma dan Law of Attraction. For me, there is no coincidence in this world. It is written. Kalau sudah rejekinya atau jodohnya, ya tidak akan lari kemana-mana. Betul gak guys?
Sebelumnya, saya pernah berpapasan dengan Trinity di Candi Prambanan beberapa tahun yang lalu dan kemudian mengirimkan pesan via Facebook Messenger, agar Kak Idola menjelajahi Jogja dan aku menjadi guide-nya. Ingin rasanya jalan-jalan bersama Trinity dan menunjukkan sisi lain dari destinasi-destinasi di Kota Kenangan ini. Sisi lain Jogja, yang juga memiliki beberapa wisata adrenalin!
Buku terakhir seri "The Naked Traveler"
Dari buku seri Trinity “The Naked Traveler” yang selalu laris manis bak kacang goreng, saya sering memperhatikan kalau Kak Idola sering menuliskan pernyataan, bahwa ia adalah seorang ‘adrenaline junkie’. Menurut saya, yang paling adrenalin itu petualangan Trinity menyelam di Afrika Selatan bersama para hiu! Damn! Itu sangat ekstrim dan adrenalin! Saya takut sama hiu soalnya.
Kemudian sekitar dua tahun yang lalu, saya menghapus akun Facebook karena sudah tidak nyaman dengan aplikasi karya Mas Mark Zuckerberg itu. Lalu, berpindahlah saya menggunakan aplikasi Instagram dan memang tepatlah keputusan ini. Rejeki yang saya dapatkan lebih baik secara kuantitas maupun kualitas.
Setelah chatting via Instagram, kami berpindah ke WhatsApp. Saya mengirimkan contoh itinerary, dan setelah melalui proses pertimbangan yang agak lama, akhirnya fixed itinerary disetujui oleh Kak Trinity. Wisata ke Jogja kali ini sangat komprehensif dengan memadukan atraksi alam, budaya, percandian, petualangan dan kuliner, serta wisata adrenalin. Keren! So Trinity style!
Saat di Goa Pindul. Tunggu cerita detilnya ya!
Trip ini adalah proyek traveling yang nantinya akan menjadi ‘travel journalism’ untuk suatu majalah Asia, dan Kak Trin akan mempromosikan 15 hal yang bisa dilakukan selama jalan-jalan di Yogyakarta dengan kategori ‘5 to see, 5 to do, 5 to eat’. Kenapa saya yang dipilih? Tentu saja karena berbagai pertimbangan seperti saya seorang guide, pembaca buku-buku Trinity, dan karena takdir juga. Wekekeke…
Kak Trinity pernah bilang bahwa jika ada suatu proyek traveling di Indonesia, sebisa mungkinditemani dengan orang-orang yang membaca buku-bukunya. Biar satu frekuensi gitu lho guys. Kalau tidak, bisa bête. Penasaran dengan destinasi-destinasi yang saya tawarkan ke Kak Trin? Semoga bisa menjadi gambaran juga bagi para pembaca #yojalanjalandab . Aish! Promosi nih.
Ini baru traveling!
Borobudur Sunrise, Candi Prambanan, Kraton Yogyakarta, Tamansari, Masjid Gede Kauman, Rumah Doa Bukit Rhema aka Gereja Ayam, Goa Jomblang, Pantai Timang, Goa Pindul, Museum Ullen Sentalu, Gunung Merapi Volcano Tour, Flying Fox Gedangsari, dan Roro Jonggrang Prambanan Ballet adalah fixed destination yang kami pilih. Iya dong! For me, this is not working. Bagi saya, ini adalah traveling bersama Kak Idola.
Walaupun kami saling berkomunikasi sejak bulan Juni, namun sejatinya trip ini masih lama. Kak Idola ingin ke Jogja di bulan Agustus, yang notabene merupakan peak season bagi industri pariwisata Indonesia.
Jadwal Kak Trinity bentrok dengan jadwal yang sudah saya miliki dari suatu Travel Agent yang selama ini banyak memberikan klien dari Eropa dan Amerika kepada saya. It was not easy situation at that time, coz I am a freelance guide. (Bersambung)
Follow US :